5 Binatang yang Memiliki Tubuh Sangat Mungil – Hewan di dunia memiliki spesies yang beragam. Setiap spesiesnya juga memiliki ciri dan keunikannya masing-masing, mulai dari bentuk tubuh, ukuran tubuh, dan hal-hal lain yang ada pada spesies hewan tersebut. Keunikan yang akan dibahas dalam artikel ini adalah hewan yang memiliki tubuh terkecil di dunia.
Hewan yang memiliki tubuh normal dan besar mungkin sudah sering kita lihat di kehidupan kita, namun bagaimana jika hewan seperti monyet, kelelawar, tikus, bahkan hiu memiliki tubuh yang sangat kecil? Bagi kalian yang belum tahu pasti penasaran apakah ada hewan-hewan seperti yang disebutkan itu bertubuh kecil.
Hiu Lentera Kerdil
Hiu Lentera Kerdil atau bisa disebut sebagai Etmopetrus Perryi adalah hiu berukuran sangat kecil yang bisa dijumpai di perairan Amerika Serikat, lebih tepatnya di Laut Karibia. Hiu ini memiliki ciri dari tubuhnya berwarna coklat tua dan memiliki bola mata yang besar. Hiu Lentera Kerdil ini termasuk dalam keluarga dog shark. Keluarga ini terkenal dengan ukuran-ukurannya yang sangat kecil daripada spesies lain, Hiu ini juga merupakan hiu terkecil dalam keluarrga dog shark atau pun jenis lainnya.
Hiu Lentera Kerdil memiliki ukuran maksimal sebesar 20 centimeter saja. Untuk betina memiliki ukuran yang lebih besar daripada yang jantan. Anak Hiu Lentera Kerdil yang baru lahir akan memiliki ekor dengan panjang 6 – 7 centimeter. Ukuran tersebut setara dengan telapak tangan orang dewasa. Hiu ini tinggal di lautan dengan kedalaman 283 – 439 meter yang cenderung memiliki cahaya yang minim. Mereka jarang sekali naik ke permukaan air.
Paedocypris Progenetica
Paedocypris progenetica adalah ikan terkecil di dunia yang ditemukan di rawa gambut Pulau Sumatra. Ikan terkecil ini hanya memiliki ukuran panjang 7,9 milimeter untuk betina dan 9,8 centimeter untuk jantan. Karena tubuh ikan ini sangat kecil, ikan ini dapat terlihat seperti dengan larva.
Tubuh ikan ini memanjang dan transparan. Kepala dan otak yang dimiliki ikan ini tidak terlindungi oleh tengkorak kepala. Betina ikan ini hanya mampu menghasilkan sedikit indung telur saja, tidak banyak seperti ikan-ikan lain karena tubuhnya yang kecil.
Paedophryne Amauensis
Paedophryne Amauensis merupakan katak terkecil di dunia. Katak ini hanya memiliki ukuran tubuh sekitar 7,7 milimeter. Karena ukurannya sangat kecil maka katak ini dinobatkan sebagai hewan vertebrata atau hewan bbertulang belakang terkecil sedunia.
Katak ini memiliki habitat asli di Papua Nugini, lebih tepatnya berada di Papua bagian tenggara dari negara Indonesia yang masuk ke dalam Provinsi Tengah. Spesies ini mudah ditemukan di Desa Amau. Hal tersebut yang membuatnya memiliki nama Paedophryne Amauensis.
Ukuran katak yang sangat kecil ini suka tinggal di area yang luas. Ia sangat sering menghabiskan waktunya untuk berdiam diri di daun layu yang lembab yang berjatuhan di tanah area hutan hujan tropis. Katak ini memiliki keunikan daripada katak lain, yaitu Paedophryne Amauensis tidak mengalami fase berudu dalam metamorfosisnya. Katak ini langsung tumbuh dalam bentuk katak yang berukuran kecil.
Thorius Arboreus
Thorius Arboreous adalah seekor salamander yang berasal dari Meksiko. Thorius Arboreous merupakan spesies salamander terkecil daripada spesies lainnya. Salamander ini memiliki ukuran tubuh hanya sekitar 18 milimeter untuk kelamin jantan dan 20 milimeter untuk kelamin betinanya. Kepala salamander ini cukup lebar dan memiliki moncong pada mulutnya, serta matanya yang besar.
Salamander spesies Thorius Arboreous ini biasanya ditemukan di hutan-hutan yang berada di dataran tinggi dan memiliki suhu yang cukup hangat. Bahkan mereka kerap tinggal di bawah kayu yang telah membusuk. Salamander ini memakan jenis-jenis serangga kecil seperti larva
Brookesia Micra
Brookesia Micra merupakan bunglon yang memiliki ukuran terkecil di dunia. Bunglon ini memiliki tubuh yang hanya berukuran 2 – 3 centimeter saja saat mencapai usia dewasa. Seluruh tubuh bunglon ini memiliki spinal di bagian punggungnya seperti bunglon pada umumnya yang berjumlah 11 – 12 ruas. Kulit yang dimiliki oleh Brookesia Micra berwarna coklat kekuningan, serta ekornya yang lebih cerah daripada tubuhnya.
Brookesia Micra hanya dapat ditemukan di pulau kecil sebelah utara dari Pulau Madagaskar yang bernama Pulau Nosy Hara. Pulau tersebut hanya berukuran 3,2 kilometer saja. Pulau tersebut dipenuhi dengan batuan karst dan kapur serta banyak slot online
ditumbuhi oleh hutan kering. Meski banyak hutan kering, Brookesia Micra cenderung tinggal di tempat yang lembab dengan pohon yang berakar besar. Mereka juga sering tidur di selembar daun atau rumput, mereka lebih suka dekat dengan permukaan tanah.
Brookesia Micra merupakan speies yang ditemukan pada tahun 2012 oleh ilmuwan Jerman bernama Frank Glaw dan Jorn Kohler, serta ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Ted Townsend. Setelah ditemukan, bunglon ini diberi identifikasi sebagai genus brookesia seperti bunglon mini pada umumnya yang ada di Pulau Madagaskar.